Brand-brand parfum dan wewangian lokal terus bermunculan dengan keunikannya. Produk-produk tersebut bergerak menjadi favorit konsumen.
Naya Tinanda Nabila, CEO dan Founder Alchemist Fragrance berambisi menghasilkan wewangian yang memberi kesan mewah dan klasik sekaligus terjangkau. Dia mengatakan ingin mengembangkan bisnisnya agar dapat bersaing
secara global.
Naya mengaku perjalanannya tak mudah. Brand yang didirikan pada 2022 itu menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya, mengedukasi sebagian masyarakat mengenai proses kreatif di balik pembuatan parfum. Ada rangkaian proses yang sangat detail dalam menciptakan wewangian dan berbagai tingkatan aroma yang harus diperhatikan.
“Misalnya, kami ingin setiap cerita dan perasaan di balik produk Alchemist Fragrance bisa relevan dengan pengguna parfum tersebut. Oleh karena itu, kami bermitra dengan perfumer yang memiliki keahlian dalam menyatukan berbagai aroma untuk menciptakan produk Alchemist Fragrance yang selalu unik," ujar Naya, Rabu (21/2).
Tantangan lain, tuturnya, meyakinkan saat pembeli memilih parfum yang cocok sesuai preferensi. Untuk mengatasi hal tersebut, Alchemist Fragrance berinovasi dengan menyelenggarakan kuis singkat yang membantu pembeli memilih aroma sesuai dengan kepribadian, sehingga memudahkan dalam memutuskan pembelian.
Untuk meningkatkan awareness konsumen Alchemist Fragrance, Naya juga memanfaatkan platform video singkat TikTok dan platform marketplace Tokopedia. “Sejak berjualan melalui Tokopedia, penjualan Alchemist Fragrance meningkat dua kali lipat di tahun 2023 dibanding tahun 2022,” kata Naya.
Tak hanya parfum, bisnis pengharum ruangan juga semakin digemari masyarakat. Albertus Setyapranata, lulusan teknik kimia mendirikan Euódia Home pada tahun 2015. Setelah melakukan penelitian dan berbagai eksperimen selama enam bulan, Albertus yang berasal dari keluarga pebisnis di bidang interior itu akhirnya menemukan formula yang tepat untuk menciptakan produk pertamanya.
Dia mengaku, Euódia Home menggunakan essential oils seperti patchouli dan lemongrass yang berasal langsung dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Adapun untuk meningkatkan penjualan, Euódia Home memanfaatkan platform lokapasar. Menurut Albertus, lebih dari 50% penjualan online Euódia Home berasal dari Tokopedia, dengan Papua menjadi salah satu wilayah pengiriman terjauh.
“Untuk meningkatkan kesadaran konsumen akan keaslian produk lokal, Euódia Home secara aktif membuat video singkat di aplikasi TikTok dan Tokopedia. Konten yang sering kami hadirkan termasuk tips cara menggunakan reed diffuser dan area yang optimal untuk menempatkan reed diffuser atau lilin Euódia Home,” kata Albertus
Sementara, data Tokopedia menunjukkan penjualan produk parfum di platform tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat selama tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2020 saat pandemi. Penjualan pengharum ruangan seperti reed diffuser melonjak lebih dari 13 kali lipat dalam periode yang sama.
Adapn data internal TikTok mencatat nilai transaksi untuk produk parfum lokal di Shop | Tokopedia pada Januari 2023 meningkat 100% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
"Pembeli produk parfum lokal di Shop | Tokopedia terdiri dari berbagai latar belakang. Jumlah pembeli produk parfum lokal berjenis kelamin laki-laki dan perempuan di Shop | Tokopedia pun seimbang," ujar Beauty and Personal Care Category Development Senior Lead Tokopedia, Stefanie Yuli.