Baiknya literasi keuangan turut membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengelola bisnis secara efisien dan berkualitas. Dengan begitu, meningkatkan daya saing dan mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.
Hal ini mendasari Bank DKI mengadakan literasi keuangan dengan melibatkan lebih dari 500 UMKM binaan Sudin Perindagkop UKM Jakarta Timur (JakPreneur). Kegiatan bertema "Mental Wirausaha dan Literasi Pengelolaan Keuangan Pribadi" ini berlangsung sejak Juli 2023 dan telah berlangsung di 10 kecamatan se-Jaktim.
Direktur Teknologi dqn Operasional, merangkap Plt. Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono, menyatakan, program tersebut merupakan komitmen pihaknya mendorong UMKM siap menghadapi tantangan dan peluang di era ekonomi yang kian kompetitif.
"Program yang telah berjalan merupakan pilot project dan ke depannya akan dilanjutkan ke wilayah DKI Jakarta lainnya," katanya dalam keterangannya, Senin (21/8).
Kasudin Perindagkop UKM Jaktim, Derlina Melinda Sagala, menambahkan, pelaksanaan pelatihan literasi keuangan itu juga selaras dengan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 2 Tahun 2020. Para peserta mendapatkan pelatihan dari pakar di bidangnya, seperti kewirausahaan, perbankan, UMKM, dan pendamping JakPreneur.
"Para pelaku UMKM, Jakpreneur yang turut hadir juga merasa mendapatkan manfaat besar dari kegiatan pelatihan ini dan berharap pelatihan kewirausahaan sejenis dapat diadakan lebih sering dan rutin," ucapnya.
Di sisi lain, Amirul menyampaikan, Bank DKI menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) 2022 sebesar 1,15% triliun kepada 6.023 UMKM. Angka tersebut sesuai kuota yang ditetapkan.
Pada tahun 2023, perusahaan pelat merah ini ditugaskan menyalurkan KUR Rp2,8 triliun. Sebanyak Rp2 triliun di antaranya untuk alokasi konvensional dan sisanya syariah.
Selain permodalan, sambungnya, Bank DKI juga aktif mendukung pelaku UMKM melalui program digitalisasi pasar di Jakarta, khususnya pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya.
Bank DKI turut menghadirkan ekosistem pembayaran melalui aplikasi JakOne Abank, QRIS, hingga digitalisasi pembayaran di fasilitas lainnya dalam lingkungan pasar. Langkah tersebut diharapkan mendorong penerapan transaksi nontunai.
Bank DKI pun terus mengembangkan aplikasi JakOne Mobile sebagai solusi layanan digital. Karenanya, JakOne Mobile dilengkapi berbagai fitur untuk mengakomodasi kebutuhan transaksi keuangan harian, khususnya bagi pedagang maupun pengunjung pasar. Pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, belanja online, top up uang elektronik, hingga transaksi QRIS, misalnya.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, berharap berbagai terobosan digitalisasi yang dilakukan pihaknya memberikan manfaat perluasan inklusi keuangan di ibu kota. Dicontohkannya dengan kemudahan mengajukan kredit ataupun pembiayaan.
"Bank DKI juga menyediakan e-form dan aplikasi digital lending sebagai bagian proses digitalisasi dalam rangka memaksimalkan proses kredit dan pembiayaan bagi nasabah," ujarnya.