Presiden Biden dan Presiden terpilih Donald Trump akan bertemu di Gedung Putih minggu depan saat Demokrat menyambut seorang pria yang selalu dikecamnya sebagai ancaman terhadap demokrasi di DPR.
Gedung Putih mengatakan Trump akan mengunjungi kembali rumahnya pada 2017-21 pukul 11 pagi hari Rabu. Seorang sumber di kubu Trump juga mengonfirmasi pertemuan tersebut.
Pada hari Kamis, Biden berjanji untuk mengawasi pemindahan kekuasaan yang "damai dan tertib".
"Saya akan melaksanakan tugas saya sebagai presiden," katanya. "Saya akan memenuhi sumpah saya, dan saya akan menghormati Konstitusi. Pada tanggal 20 Januari, kita akan melakukan pengalihan kekuasaan secara damai di Amerika."
Meskipun Biden telah menjanjikan persatuan dan kerja sama bipartisan setelah kekalahan Wakil Presiden Kamala Harris dalam pemilihan umum, di balik pembicaraan tersebut terdapat suasana yang agak suram di Gedung Putih.
Biden mengatakan alasan ia mencalonkan diri sebagai presiden sejak awal adalah karena bahaya "Maga Republicans" Trump.
Pertemuan tersebut juga mengharuskan Biden untuk menghormati Trump dengan cara yang dihindari oleh mantan presiden tersebut setelah pemilihan umum 2020. Trump menolak untuk mengakui apa yang disebutnya sebagai pemilihan yang curang dan melewatkan upacara pelantikan Biden.
Trump bahkan tidak menjadwalkan pertemuan yang mirip dengan apa yang akan terjadi minggu depan dengan Biden untuk membahas transisi.
Namun, Biden dan stafnya mengatakan bahwa ia bermaksud menghadiri pelantikan Trump pada tanggal 20 Januari. Presiden mengatakan hal itu di Rose Garden pada hari Kamis.
“Kami menerima pilihan yang dibuat negara ini,” kata Biden. “Saya telah mengatakan berkali-kali, Anda tidak dapat mencintai negara Anda hanya ketika Anda menang. Anda tidak dapat mencintai tetangga Anda hanya ketika Anda setuju.”
Staf Gedung Putih telah mendesak tim Trump untuk menandatangani perjanjian federal yang diperlukan untuk memulai transisi kekuasaan presiden yang tertib. Kepala Staf Biden Jeff Zients telah menghubungi ketua bersama transisi Trump Howard Lutnick dan Linda McMahon untuk menegaskan kembali peran penting pakta tersebut.(washingthontimes)