Pihak kepolisian hingga kini masih kesulitan mengungkap identitas empat jasad yang menjadi korban insiden kecelakaan di ruas Tol Cipularang di Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan keempat korban merupakan berjenis kelamin perempuan. Keempatnya diduga berasal dari tiga kendaraan yang terbakar saat terjadi kecelakaan.
“Keempat korban diduga berasal dari tiga mobil yang terbakar,” kata Dedi saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta pada Selasa (10/9).
Adapun ketiga mobil tersebut antara lain Daihatsu Ayla dengan nomor polisi B 1802 BYQ, Toyota Rush dengan nomor polisi D 1268 AHK dan Mazda dengan nomor polisi B 411 AT. Namun demikian, Dedi mengaku telah mengetahui satu dari empat korban yang hangus terbakar dalam kecelakaan di Tol Cipularang itu.
Dugaan tersebut berdasarkan data dari plat nomor kendaraan yang terbakar. Satu unit mobil yang terbakar diduga milik sebuah rental mobil.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan, tim Disaster Victim Identification (DVI) telah menerima empat sampel DNA untuk dijadikan sebagai pembanding. Kendati demikian, sampai saat ini belum ada satu pun yang diketahui secara pasti identitasnya.
Menurut Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kombes Pol Edy Purnomo, sidang rekonsiliasi telah dilakukan meski belum menunjukkan kecocokan korban dengan DNA pembanding. Pasalnya bagian tubuh yang dikirim pun sudah cukup rusak.
“Belum ada yang teridentifikasi. Sampel DNA sudah empat,” tutur Edy Purnomo.
Edy mengungkapkan sejumlah kesulitan yang dialami oleh jajarannya dalam mencari identitas korban. Misalnya, dari analisa antemortem atau metode pengumpulan data berupa ciri fisik, seperti bekas luka bekas operasi, tanda lahir, tato, dan sebagainya hingga kini masih terkendala kelengkapan informasi.
Tim Forensik RS Polri telah memperoleh dua kali kiriman kantong berisi jenazah korban kecelakaan Tol Cipularang dari RS Thamrin Purwakarta, Jawa Barat. Kiriman pertama pada Selasa (3/9) sebanyak empat kantong jasad utuh dan Kamis (5/9) pukul 15.30 WIB sebanyak dua kantong berisi potongan tubuh.
Namun seluruhnya sudah dalam bentuk arang setelah terpanggang api di dalam mobil saat kecelakaan terjadi. Empat kantong jenazah yang dikirim kali pertama telah teridentifikasi berjenis kelamin perempuan berdasarkan ciri alat kelamin, sedangkan dua kantong jenazah berisi potongan tubuh telah berbentuk arang.
Sejak lima hari usai peristiwa nahas terjadi, kata Edy, belum ada satu pun pihak keluarga korban yang merasa kehilangan menghubungi instansi terkait.
"Kita bayangkan, satu keluarga pergi ke Bandung atau Jakarta, tentu tidak tahu satu keluarga terbakar. Yang beda rumah juga tidak tahu, kecuali pergi sendiri. Biasanya dari lima dalam satu rumah, orang pasti tahu karena tidak balik. Tapi satu keluarga hilang mungkin tidak tahu," kata Edy.