close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Logo Indonesia Emas 2045. Foto istimewa
icon caption
Logo Indonesia Emas 2045. Foto istimewa
Nasional
Rabu, 16 Agustus 2023 15:05

Inilah strategi raih Indonesia Emas 2045

Strategi pertama yang dilakukan pemerintah adalah mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia.
swipe

Bonus demografi dan kepercayaan internasional atau internasional trust adalah peluang besar yang dimiliki Indonesia untuk meraih Indonesia Emas Tahun 2045.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah telah memiliki strategi untuk memanfaatkan kesempatan untuk meraih Indonesia Emas 2045 tersebut.

“Tidak hanya peluang saja, tetapi strategi meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur,” ujar Presiden RI dalam keterangan resminya, Rabu (16/8).

Strategi pertama yang dilakukan pemerintah adalah mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia. Presiden mengungkapkan, di 2022 pemerintah telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6% dari sebelumnya 37% di 2014, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9, dan meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5.

“(Pemerintah) menyiapkan anggaran perlindungan sosial total kalau dijumlah semua dari 2015 sampai 2023 sebesar Rp3.212 triliun, termasuk di dalamnya Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, PKH (Program Keluarga Harapan), Kartu Sembako, serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok-kelompok rentan lainnya, serta reskilling dan upskilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Prakerja,” kata dia.

Kedua, pemerintah juga terus menggencarkan kebijakan hilirisasi industri yang tidak hanya dapat meningkatkan penciptaan lapangan kerja yang menghasilkan produktivitas nasional tetapi juga memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya.

“Di sinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai window of opportunity kita untuk meraih kemajuan, karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan,” ujarnya.

Hilirisasi yang ingin dilakukan Indonesia, adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, manfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisasi dampak lingkungan. Hilirisasi tersebut juga harus mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, dan nelayan, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil.

Hilirisasi tak hanya dilakukan pada komoditas mineral tetapi juga nonmineral seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas potensial lainnya.

“Upaya ini sedang kita lakukan dan harus terus dilanjutkan. Ini memang pahit bagi para pengekspor bahan mentah. Ini juga mungkin pahit bagi pendapatan negara dalam jangka pendek. Tetapi jika ekosistem besarnya sudah terbentuk, jika pabrik pengolahannya sudah beroperasi, saya pastikan ini akan berbuah manis pada akhirnya, terutama bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata presiden.

Presiden mencontohkan, sejak pemerintah memberlakukan kebijakan penghentian ekspor bijih nikel pada 2020 investasi hilirisasi nikel tumbuh pesat. Bahkan saat ini terdapat 43 pabrik pengolahan nikel yang akan membuka peluang kerja yang sangat besar.

Jika hilirisasi konsisten dilakukan di berbagai komoditas maka pendapatan per kapita Indonesia yang mencapai Rp71 juta di 2022, akan melompat signifikan hingga dua kali lipat dalam 10 tahun mendatang.

“Ini baru satu komoditas dan jika kita konsisten dan mampu melakukan hilirisasi untuk nikel, kemudian tembaga, kemudian bauksit, kemudian CPO, dan rumput laut, dan yang lain-lainnya, berdasar hitung-hitungan perkiraan, dalam 10 tahun mendatang pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp153 juta (US$10.944). Dalam 15 tahun, pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp217 juta atau US$15.860. Dalam 22 tahun, pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp331 juta (US$25.025),” kata dia.

Tiga fondasi raih Indonesia Emas 2045
Dalam pidatonya, Presiden RI juga mengungkapkan tiga fondasi yang diperlukan untuk mewujudkan visi Indonesia Maju di tahun 2045.

Pertama, pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang pada akhirnya menaikkan daya saing Indonesia.

“Berdasarkan laporan Institute for Management Development (IMD), daya saing kita pada 2022 naik dari ranking 44 menjadi 34. Ini merupakan kenaikan tertinggi di dunia,” ujar dia.

Kedua, pembangunan dari desa, pinggiran, dan daerah terluar yang pada akhirnya memeratakan ekonomi Indonesia. Untuk pembangunan ini, pemerintah telah menggelontorkan Dana Desa hingga mencapai Rp539 triliun dari 2015 hingga 2023.

Ketiga, reformasi struktural yang konsisten, terutama sinkronisasi dan penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pencegahan korupsi.

Menutup pidatonya, Jokowi menekankan upaya meraih Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah upaya yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan itu, bukan itu. Tetapi, apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah kita mulai saat ini, apakah berani atau tidak, mampu konsisten atau tidak. Karena yang dibutuhkan itu adalah napas yang panjang. Karena kita tidak sedang jalan-jalan sore, kita juga tidak sedang lari sprint, tetapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas,” tandasnya.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan