close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sherly Tjoanda menemani suaminya, Benny Tjoanda, dalam salah satu kampanye di Pilgub Maluku Utara, September 2024. /Foto Instagram @s_tjo
icon caption
Sherly Tjoanda menemani suaminya, Benny Tjoanda, dalam salah satu kampanye di Pilgub Maluku Utara, September 2024. /Foto Instagram @s_tjo
Politik
Rabu, 13 November 2024 14:34

Tuah Sherly Laos di Pilgub Maluku Utara 2024

Elektabilitas Sherly-Sarbin dominan di Pilgub Maluku Utara.
swipe

Sherly Tjoanda atau yang kini dikenal dengan nama Sherly Laos ternyata mampu merawat dukungan publik Maluku Utara (Malut) terhadap mendiang suaminya, Benny Laos. Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan pasangan Sherly Laos-Sarbin Sehe (Sherly-Sarbin) dominan di Pilgub Malut 2024. 

Sigi Indikator Politik Indonesia yang dirilis beberapa hari lalu menunjukkan tingkat keterpilihan Sherly-Sarbin mencapai 40,7%. Rival terdekat mereka, Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid (Husain-Arsul) hanya mengoleksi 20,7%. Pada posisi dua terbontot, Lalu Muhammad Kasuba-Basri Salama meraup 15,5% dan Aliong Mus-Sahril Tahir menggaet 10,4%. 

Survei digelar pada periode 20-28 Oktober 2024 dengan melibatkan 800 responden. Survei tersebut dilakoni menggunakan metode pencuplikan acak bertingkat dan wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95% dengan batas galat sekitar 3,5%. 

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai Sherly mampu menjaga elektabilitas 'warisan' Benny Laos karena statusnya sebagai istri mendiang Benny. Sebagai basis argumentasi, ia mencontohkan bagaimana pengaruh Jokowi terdistribusi menjadi poin elektoral pada sosok Gibran Rakabuming Raka. 

"Begitu juga pada Pilgub Malut. Begitu Benny Laos meninggal, efek elektoral itu mengalir ke istrinya. Jadi, hubungan kekerabatan itu lebih kental dari hubungan politik mana pun," kata Agung kepada Alinea.id, Senin (11/11).

Sherly resmi menggantikan Benny sebagai cagub Malut pada pertengahan Oktober 2024. Benny meninggal dunia usai speedboat yang ditumpanginya meledak dan terbakar di Pelabuhan Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara.  

Sebelum Sherly disepakati menggantikan Benny, pasangan Benny-Sarbin juga tergolong dominan. Mayoritas lembaga survei menemukan  elektabilitas Benny-Sarbin rata-rata berada di atas 40%. Ketika itu, sejumlah analis memprediksi Benny-Sarbin bakal menang mudah di Pilgub Malut. 

Agung menilai dominannya elektabilitas Sherly-Sarbin mengindikasikan masyarakat Maluku Utara permisif terhadap relasi kekerabatan dalam politik. Penerus politik kekerabatan dianggap akan memiliki kecakapan atau program yang sama dengan pendahulunya.   

"Karena sedikit banyak sumber daya punya kemiripan. Jadi, dengan perginya Benny Laos dan digantikan Sherly Laos, bisa menularkan efek- efek seperti almarhum, yakni hal-hal positif yang sudah dilakukan di  Maluku Utara saat menjabat. Masyarakat Maluku Utara, saya lihat, ingin memastikan keberlanjutan dari Pak Benny," kata Agung.

Dalam banyak kasus, menurut Agung, istri menggantikan suami sebagai kepala daerah sudah jadi strategi yang kian lazim dipraktikan di dunia politik. Pada 2024, politik kekerabatan kian normal lantaran ada sosok Gibran Rakabuming Raka yang kini seolah menjadi "ikon" politik dinasti pada level nasional. 

"Ketika ada Gibran sebagai penerus Pak Jokowi maka itu menjadi contoh taktik yang bisa diorkestrasi di daerah. Karena masyarakat kita lebih permisif dan hal biasa dalam dinasti politik. Mereka dianggap bisa berproses dengan sendirinya ketika memimpin, jika tidak memiliki kompetensi, karena akan dibantu timnya," kata Agung. 

Analis politik dari Universitas Nusa Cendana, Kupang, Yohanes Jimmy Nami menilai Sherly mampu menjaga simpati publik lantaran modal sosial yang diinvestasikan keluarga Benny Laos terhadap pemilih di Maluku Utara relatif cukup besar. 

Wajar jika publik di akar rumput yang sebelumnya sudah terkonsolidasi untuk memilih Benny mengalihkan dukungannya kepada Sherly. Apalagi, Sherly tergolong rutin menemani Benny dalam kampanye di berbagai titik di Maluku Utara. 

"Selain itu, indikator lainnya adalah bentuk empati publik atas kepergian almarhum Benny Laos kemudian memberikan injeksi politik tertentu pada Sherly Laos yang diharapkan bisa meneruskan perjuangan politik Benny Laos di Malut," kata Jimmy kepada Alinea.id

Menurut Jimmy, elektabilitas Sherly-Sarbin akan terus naik hingga menjelang pencoblosan Menurut dia, pesaing-pesaing Sherly-Sarbin cenderung tak punya program-program terobosan yang bisa memikat publik dan membedakan mereka dengan pasangan Sherly-Sarbin. 

"Tren ini akan terus meningkat sampai pada hari pencoblosan. Saya belum melihat adanya aktivitas yang progresif dari pesaing pasangan ini untuk menyusul atau setidaknya mendekati elektabilitas Sherly Laos dan Sarbin Sehe," ucap Jimmy.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan