4 Laga mencekam, 3 gol horor Piala Dunia U-20
Selesai 36 pertandingan dimainkan 24 tim di Piala Dunia U-20 Argentina 2023. Selama delapan hari sejak 20-28 Mei, kesebelasan terbaik difilter dari grup A sampai F maju ke 16 Besar.
Para penyetadion gegap-gempita, 463.606 penonton memberikan suara mereka. Semua bersatu demi olahraga spektakuler yang universal di planet ini. Seru suara penonton menyemangati pemain. Negeri Tango bukan main ramainya, meriah.
Telah tercipta 106 gol atau rerata 2,94 per laga. Pemimpin topskor sementara, gelandang serang Italia Cesare Casadei, mencetak empat gol. Tiga striker memburunya: Alejo Véliz (Argentina), Marcos Leonardo (Brasil), dan Justin Cuero (Ekuador) masing-masing 3 gol. Empat pemain yang malang dari Republik Dominika, Prancis, Irak, dan Senegal membukukan satu per satu gol bunuh diri.
Indonesia turut memeriahkan Piala Dunia U-20. Lagu resmi turnamen ini berjudul "Glorious", dibawakan grup EDM Indonesia Weird Genius dan menampilkan tiga diva: Lyodra Ginting, Tiara Andini, dan Ziva Magnolya. Suara mereka menghibur ratusan ribu penonton seantero tribun di belahan Benua Amerika.
Empat laga berlangsung mencekam di Matchday 3 atau pertandingan terakhir fase grup. Tiga gol horor pun menggelontor secara dramatis di menit-menit krusial tambahan waktu.
1. Kolombia 1–1 Senegal
Setelah dua kali main, poin Senegal sama dengan Israel, baru 1. Selisih gol identik 2-3, mereka di posisi ketiga dan juru kunci Grup C. Hanya kemenangan laga terakhir versus Kolombia bisa mengantarkan Senegal ke 16 Besar.
Penontonnya banyak, 15.825 orang. Laga berputar di Estadio Único Diego Armando Maradona, La Plata, Sabtu (27/5). Cetakan Mamadou Camara menit 30 akibat kesalahan umpan balik bek Kevin Mantilla. Sebelas menit setelah itu, shooting Camara terantuk tiang gawang. Senegal menggebu sangat bernafsu menang besar. Mereka memimpin 1-0 selama satu jam hingga waktu normal berakhir.
Wasit Halil Umut Meler (Türkiye) memberi tambahan waktu 90'+5'. Hampir ke ujung detik peluit panjang berbunyi, Singa Muda dari Teranga sudah siap mengantongi pertandingan. Penyerang Kolombia Oscar Cortes lepas dari perangkap offside, mengubur mimpi Senegal.
2. Jepang 1–2 Israel
Modal tiga poin, Jepang menempati runner-up klasemen sementara, hasil dua pertandingan. Mereka menang 1-0 atas Senegal dan kalah 1-2 dari Kolombia. Dua tim di bawahnya, Israel dan Senegal, baru meraih satu angka. Jepang cukup menahan seri Israel pada laga pemungkas di Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza, Sabtu (27/5)
Samurai Biru Muda akan lolos. Situasinya nyaman terkendali sampai 15 menit menjelang usai. Jepang unggul 1-0 berkat tandukan Isa Sakamoto (menit 45'+1'). Apalagi Ran Binyamin (68') dikartumerahkan wasit Piero Maza asal Chile karena menginjak Kodai Sano. Israel sisa 10 pemain, lebih banyak pemain Jepang, tapi dasar Yahudi, Roy Navi malah menyamakan skor (76'). Tim Jepang tetap tenang masih aman, baru 1-1, hasil imbang berarti 16 Besar mereka.
Tambahan tujuh menit di akhir waktu normal babak kedua malapetaka. Omer Senior, pemain pengganti, menyelip dalam kotak penalti (90'+1'), menyontek bola ke gawang, golnya berbau offside. Wasit Maza tidak mengecek VAR dalam tayangan ulang pertandingan. Israel melenggang, Jepang pulang.
3. Tunisia 0–1 Uruguay
Tunisia bermain buruk seperti berbadan letih menanggung beban berat. Kedudukan kacamata hingga 90 menit laga terakhir Grup E yang gawat. José María Sánchez Martínez (Spanyol) belum membunyikan peluit panjangnya di hadapan 6.497 penyaksi adu lihai lapangan hijau di Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza, Minggu (28/5).
Statistik FIFA, penguasaan bola Tunisia (dalam semua perbandingan ini disebut duluan) 29%:58% Uruguay. Total upaya ke gawang 6:35. On target 1:7, off target 4:15. Masuk kotak penalti 1:20, menyerang hanya sampai di luar kotak 5:15. Dua babak belum habis, waktu tambah 10 menit lagi.
Kotak penalti Tunisia daerah berbahaya. Alan Matturro maju jauh dari area permainannya sendiri menjaga lini belakang Uruguay. Dua pemain duel udara, bek rambut kribo Ghaith Ouhabai dengan tangan terbuka menyentuh bola rebutan yang dimenangkan sundulan Matturro. Gol Gonzalez dari titik putih menit 90+3 mendebarkan Tunisia.
Kekalahan membuat mereka harus puas sementara menduduki posisi 4 dari seluruh enam tim peringkat ketiga terbaik. Di ujung tanduk, paling buncit, mungkin peluang kecil keluar ke 16 Besar. Di tempat terpisah, tiga jam lagi Prancis akan memainkan pertandingan penghabisan. Jika Ayam Jantan Muda menang dengan selisih tiga gol atas Honduras, Tunisia tamat.
4. Honduras 1–3 Prancis
Ujung Grup F menjadi cerita heroik pantang menyerah 10 pemain Prancis. Meskipun beknya Ousmane Camara manyun lebih cepat, menit 13, keluar lapangan dengan kepala tunduk. Honduras langsung di depan 1-0 segera setelah Camara pergi.
Alan Virginius memberi brace menit 41 dan 60', alur serangan Prancis mulai bergelombang. Felix Nzouango memasukkan bola ketiga pada menit 77.
Sisa 13 menit waktu normal, kesebelasan biru Les Bleuets berharap satu gol tambahan. Sampai bubar perpanjangan waktu, asa itu menemui kegagalan. Sundulan terbang miring Marco Aceituno dari sisi luar cuma menerpa tiang jauh. Bukan Camara saja yang manyun jadinya, seluruh Prancis. Namun, tidak hanya Virginius, tapi semua pemainnya telah mempahlawankan sebuah saga paling indah di Piala Dunia U-20 ini.
Tim yang lolos dari fase grup Piala Dunia U-20
Grup A: Argentina, Uzbekistan
Grup B: Amerika Serikat, Ekuador
Grup C: Kolombia, Israel
Grup D: Brasil, Italia
Grup E: Inggris, Uruguay
Grup F: Gambia, Korsel