Perempat final Piala Dunia U-20 Argentina 2023 menghadirkan mayoritas tim kejutan. Kejutan terbesar di 16 Besar, tuan rumah tersingkir menyusul empat tim unggulan. Inilah pergelaran di mana jajaran talenta belia terbaik planet ini unjuk kebolehan mematangkan performa mereka.
Dari 24 peserta asal enam konfederasi, juara Afrika, Asia, Eropa, dan Oseania sudah menutup harapan dan kembali ke negeri masing-masing. Raja Benua Hitam Senegal menyerah di fase grup, sementara Uzbekistan, Inggris, dan Selandia Baru turut bertekuk lutut. Empat juara konfederasi sudah tergilas sejarah.
Tiga pembunuh raksasa patut disorot secara khusus: Israel mengandaskan Jepang, Senegal, dan Uzbekistan. Nigeri menundukkan tuan rumah Argentina. Korea Selatan menghempaskan Prancis dan Ekuador.
Slot 8 Besar kini diisi tujuh tim medioker dengan segala drama lapangan hijau yang memukau mata dunia. Tinggal Brasil satu-satunya mantan juara dunia lima kali (1983, 1985, 1993, 2003, 2011) yang mampu bertahan. Berikut, profil perempatfinalis:
1. Amerika Serikat
Juara Grup B mengantongi nilai sempurna tanpa kebobolan. Di 16 Besar, AS berhasil menjaga clean sheet 100% mereka. Satu-satunya kesebelasan yang gawangnya bersih dari gol, AS favorit terdepan menjadi juara dunia edisi ini. Cade Cowell dkk sejak kualifikasi sudah menebar ancaman. Mereka sebelumnya perkasa menjuarai level konfederasi, Kejuaraan U-20 CONCACAF 2022.
2. Uruguay
Setelah Argentina kandas, Uruguay tahu mereka akan menerima limpahan dukungan suporter tuan rumah. Matías Abaldo cs berupaya mati-matian menahan gempuran habis-habisan Gambia di laga 16 Besar. Tim penuh bakat Afrika itu coba mengejar ketertinggalan, namun akhirnya menemui jalan buntu. Uruguay masih memainkan sepak bola ortodoks yang kental adu fisik menjurus kasar, tak pernah berubah sejak era 80-an.
3. Israel
Tak pernah ada Piala Dunia di mana tercipta sejarah seperti ditorehkan Israel. Tim debutan ini menyingkirkan dua raksasa: juara Afrika Senegal di Grup C dan juara Asia Uzbekistan di 16 Besar. FIFA bagaimana pun terkesan mencederai prinsip sportivitas, Israel sangat diuntungkan. Mereka hanya menang sekali atas Austria 4-2 di fase grup Piala Eropa U-19 2022 lalu langsung lolos ke Piala Dunia U-20. Tak ada negara lain yang semudah Israel membalikkan telapak tangan untuk tampil di turnamen junior sejagat raya.
4. Brasil
Tim Samba sempat mengkhawatirkan, kalah 2-3 dari Italia di laga perdana Grup D. Setelah itu, Marcos Leonardo memimpin rekan-rekan sepermainannya pelan-pelan memperbaiki penampilan. Brasil mantap menuju puncak perfoma menggoyang lapangan pertandingan dengan gaya khas mereka. Kaki-kaki indah menari pedalada seperti membawa api neraka untuk dikobarkan ke sisa lawan-lawannya.
5. Kolombia
Keluar sebagai juara Grup C, Kolombia menghancurkan wakil Eropa Slowakia 5-1 di 16 Besar. Keterampilan seni olah bola mereka di atas rerata peserta lainnya, terutama bertumpu pada kekuatan individu. Bintangnya, Yáser Asprilla, bernaluri haus gol ganas di depan gawang lawan. Disokong Óscar Cortés dan Tomás Ángel, trio penyerang Kolombia sangat menakutkan layaknya horor misterius bagi kiper lawan.
6. Italia
Gli Azzurrini tampil stabil sejak penyisihan grup, berpola seimbang antara gaya bertahan tradisional dan serangan efektif tanpa banyak sentuhan. Gelandang serang Cesare Casadei menambah perbendaharaan golnya di puncak topskor dengan 5 gol. Tapi laga 8 Besar menjadi pertaruhan sejati Italia karena menghadapi Kolombia, sang kuda hitam dari Amerika Latin.
7. Republik Korea
Olahraga ilmiah dipertontonkan tim Taegeuk Warriors. Penonton seperti membaca buku teori sepak bola melihat Korea bermain. Permainan bertahan bersenjata serangan balik dan bola mati mereka peragakan ketika membekap Prancis 2-1 pada partai pertama. Kualitas gol Lee Young-jun dan Bae Joon-ho saat mereka unggul duluan 2-0 atas Ekuador di 16 Besar menunjukkan akrobat hebat. Bukan lagi kelas gol level junior, tapi sudah menjangkau tingkat tinggi ukuran senior mapan.
8. Nigeria
Tembakan keras Piala Dunia kali ini diletuskan Nigeria ke tribun suporter Argentina. Tuan rumah yang terlalu percaya diri terhempas tragis 0-2 di San Juan. Lagu kematian yang dulu mengiringi kepergian legenda nasionalnya, Evita, seolah kembali mengalun lirih: "Don't cry for me, Argentina." Tak ada luka yang lebih perih daripada dialami 27.179 penonton tertunduk kalah.
Jadwal perempat final Piala Dunia U-20:
3 Juni 2023
Israel vs Brasil
Kolombia vs Italia
4 Juni 2023
Republik Korea vs Nigeria
Amerika Serikat vs Uruguay