close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
GN2B akan mempidanakan oknum-oknum yang menghina Ma'ruf Amin atas kedatangan Sukmawati. /Antara Foto
icon caption
GN2B akan mempidanakan oknum-oknum yang menghina Ma'ruf Amin atas kedatangan Sukmawati. /Antara Foto
Nasional
Kamis, 12 April 2018 11:07

Kasus Sukmawati dan hinaan kepada Ma'ruf Amin

GN2B meminta penghinaan dan pelecehan terhadap Ma’ruf Amin segera dihentikan.
swipe

Polemik puisi Ibu Indonesia yang dibacakan Sukmawati terus berbuntut panjang. Sejumlah organisasi keagamaan terus melaporkan anak mantan Presiden Soekarno ini ke polisi dan menuntut hukum. 

Di Surabaya, Asosiasi Pemuda Islam (API) Surabaya melaporkan Sukmawati Soekarno Putri. Begitu juga di Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia (KSHUMI) dan  Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI turut mempidanakan Sukmawati. 

Meski Sukmawati telah meminta maaf dan datang ke Pimpinan tertinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin untuk memberikan klarifikasi. Namun, hal tersebut dinilai tidaklah cukup. Belakangan, makin diperparah dengan hinaan dari sejumlah warganet atas Ma'ruf Amin.

Tidak terima, Gerakan Nasional Nahdliyyin Bersatu (GN2B) akan melaporkan pelaku penghinaan. Koordinator GN2B, Andi Jumaro mengatakan pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan komponen NU dan Muhammadiyah untuk meredam persoalan penghinaan atas Ma'ruf Amin. Namun Andi menyesalkan adanya cacian dan hujatan yang ditujukan pada ulama yakni KH. Ma’ruf Amin

Pertemuan tersebut dijelaskan Andi karena dikhawatirkan banser bakal bertindak apabila Ma’ruf tersinggung. GN2B meminta penghinaan dan pelecehan terhadap Ma’ruf Amin segera dihentikan setelah sejumlah kelompok dinilai menghina atas permohonan maaf Sukmawati kepada Ma’ruf Amin.

Menurut Andi perlakuan tersebut dapat memecah belah karena termasuk perbuatan yang tidak berakhlakul karimah. GN2B sendiri tidak akan membawa persoalan ini ke jalur hukum. Namun, Andi membantah akan mencari oknum yang tidak menghargai, menghormati dan mencela ulama jika terus melakukan hal itu

“NU punya batas kesabaran,” tegasnya.

Di sisi lain, Andi menilai kalau kedatangan Sukmawati kala itu tidak mungkin ditanggapi secara negatif oleh Ma'ruf Amin. Sebab posisi Ma'ruf Amin sebagai tuan rumah yang menerima tamu. Andi bilang, siapapun yang datang, sekalipun non muslim akan tetap diterima olehnya.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan