Penganugerahan gelar pahlawan nasional akan diserahkan pada tanggal 7 November di Istana negara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan lima tokoh untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional. Kelimanya ditetapkan sebagai pahlawan nasional atas jasa-jasanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kelima pahlawan nasional tersebut adalah Dr. dr. HR Soeharto (Jawa Tengah), KGPAA Paku Alam VIII (Daerah Istimewa Yogyakarta), dr. R. Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat), H. Salahuddin bin Talabuddin (Maluku Utara), dan KH. Ahmad Sanusi (Jawa Barat).
"[Penganugerahan] akan diserahkan pada tanggal 7 November di Istana Negara melalui upacara resmi yang dipimpin oleh Presiden," kata Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam keterangan pers, Kamis (3/11).
Penganugerahan gelar pahlawan nasional merupakan salah satu agenda dalam peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November.
Diungkapkan Mahfud, upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional umumnya dilakukan pada 10 November. Agenda ini menjadi rangkaian selain upacara peringatan Hari Pahlawan dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Kali ini, Presiden mengambil 7 November seperti dulu juga yang dilakukan pada 2018 karena Presiden tanggal 10 November itu akan hadir ke KTT ASEAN di Kamboja," ungkap Mahfud.
Mahfud mengatakan, Presiden Jokowi harus menghadiri agenda KTT ASEAN pada Kamis, 10 November. Sebab, ada proses serah terima tongkat keketuaan ASEAN kepada Indonesia.
"Presiden harus hadir karena Presiden akan menerima tongkat keketuaan secara bergilir ASEAN itu dan tanggal 8 November sudah berangkat. Sehingga, nanti tanggal 7 itulah penyerahan [gelar pahlawan nasional]," papar Mahfud.
Nantinya, Presiden Jokowi akan turut mengundang pihak keluarga serta pemerintah daerah (pemda) setempat untuk hadir dan menyaksikan langsung prosesi upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional.
Mahfud menambahkan, masing-masing daerah dari pahlawan nasional yang telah diumumkan dapat menyambut penganugerahan gelar tersebut dengan penuh sukacita.
"Diharapkan kepada seluruh masyarakat yang daerah-daerahnya tadi, sudah ditetapkan mempunyai pahlawan nasional yang baru, supaya menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Syukuran kalau perlu, ada acara-acara adat kalau perlu," pungkas Mahfud.