close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Rocky Gerung menduga ada yang menunggangi kasus bajingan tolol karena menuai polemik berlarut-larut. YouTube/Rocky Gerung Official
icon caption
Rocky Gerung menduga ada yang menunggangi kasus bajingan tolol karena menuai polemik berlarut-larut. YouTube/Rocky Gerung Official
Nasional
Jumat, 04 Agustus 2023 18:48

Bareskrim Polri ambil alih 13 laporan dan dua pengaduan soal Rocky Gerung

Penyelidikan terhadap semua berkas tersebut langsung dilakukan. Bahkan, kepolisian telah memeriksa sejumlah pelapor.
swipe

Bareskrim Polri mengambil alih 13 laporan polisi terkait Rocky Gerung. Meski belum dinyatakan jelas, namun laporan ini diduga masih terkait ujaran kebencian yang disampaikan akademisi Universitas Indonesia itu terhadap Presiden Joko Widodo.

“Saat ini, ada 13 laporan polisi yang sudah diterima kepolisian dan dua pengaduan,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani di Bareskrim Polri, Jumat (4/8).

Djuhandhani menyebut, penyelidikan terhadap semua berkas tersebut langsung dilakukan. Bahkan, kepolisian telah memeriksa sejumlah pelapor.

“Beberapa pelapor sudah dilaksanakan pemeriksaan,” ujarnya.

Dua hari lalu, Tim Hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), melaporkan Rocky Gerung ke Mabes Polri atas dugaan fitnah terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kuasa Hukum PDIP Johannes Lumban Tobing mengatakan, Rocky Gerung melontarkannya saat berada dalam acara dengan para buruh di Bekasi. Setidaknya, ada tiga poin yang menjadi fitnah saat acara tersebut.

“Kami menduga ada fitnah yang dilakukan oleh saudara Rocky Gerung,” kata Johannes di Mabes Polri, Rabu (2/8).

Poin pertama soal Jokowi berupaya menunda Pemilu 2024 karena Jokowi tidak pernah peduli kepada buruh. Kedua, jika pemilu ini terhalang oleh ambisi presiden, ada dugaan pergerakan masyarakat mulai dari 10 Agustus 2023. 

Ketiga, soal ambisi Jokowi untuk mempertahankan legacy. Jokowi pergi ke Cina dengan menawarkan IKN (Ibu Kota Negara).

Terkait hal ini, Pengamat politik Rocky Gerung menegaskan umpatan "bajingan tolol" yang dilontarkannya adalah kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia pun heran cibiran tersebut berpolemik hingga dianggap sebagai pelecehan kepada kepala negara.

"Jadi terlihat di publik sekarang ada perselisihan tentang kasus saya. Mereka yang mengerti, pro saya mengatakan, bahwa itu bukan hinaan, tapi kritik. Enggak usah saya lanjutkan argumennya," katanya, Jumat (4/8).

Rocky Gerung melanjutkan, dirinya tidak bermaksud menghina Jokowi, apalagi secara personal, melalui frasa 'bajingan tolol' tersebut. Baginya, ucapan adalah kritik. 

Ia mengaggap tidak memiliki masalah dengan Jokowi. Rocky Gerung juga meyakini Jokowi berpikiran serupa sehingga tidak melaporkan ucapannya sebagai isu ujaran kebencian.  

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan