Wakil Ketua Komisi II DPR Yaqut Cholil Qoumas, turut angkat bicara terrkait pernyataan ekonom senior Rizal Ramli, yang menganggap Wakil Presiden Ma'ruf Amin, antara ada dan tiada. Baginya, pernyataan itu merupakan hal biasa.
"Orang bebas saja memberi penilaian. Dilindungi UU. Termasuk Rizal Ramli, dan saya tidak kaget jika komentar dia begitu," ujar Yaqut, saat dihubungi Alinea.id, Rabu (21/10).
Menurutnya, kritik Rizal merupakan bentuk kekecewaan lantaran tidak mendapat posisi wakil presiden. "Bukankah dia dulu yang ngebet pengin jadi presiden atau wapres? Wajar saja jika tidak kesampaian. Dia ungkapkan kekecewaannya dengan kritik tajam," terang Yaqut.
Namun politikus PKB itu, turut mengamini penilaian Rizal ihwa kinerja Ma'ruf selama satu tahun mendampingi Presiden Joko Widodo belum optimal. Menurutnya, salah satu faktornya tidak ada support system dari lingkungan kerja Ma'ruf.
"Memang belum optimal (kinerja Ma'ruf sebagai wakil presiden). Staf yang mengelilingi beliau tampaknya juga tidak mampu menjadi supporting system yang baik, untuk menopang tugas dan fungsi wakil presiden," tandasnya.
Sebagai informasi, Rizal Ramli sebelumnya menyoroti kinerja Ma'ruf Amin dalam satu tahun mendampingi Jokowi sebagai presiden. Bagi Rizal, sosok Ma'ruf hanya sebagai pelengkap.
"Wapres ini antara ada dan tiada. Kayak pelengkap doang," ujar Rizal dalam program acara Indonesia Lawyers Club yang disiarkan oleh TvOne, Selasa (20/10).