Dalam rangka meningkatkan integritas seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Negeri Kabupaten Mojokerto, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar webinar yang bertajuk 'Membangun Budaya Anti Korupsi' di lingkungan pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Pelaksanaan webinar yang juga dalam menyongsong Hari Anti Korupsi Se-dunia (Harkordia) 2022 yang diperingati setiap tanggal 9 Desember. Digelar di smart room Satya Bina Karya Pemkab Mojokerto, Kamis (24/11) pagi. Juga turut mengundang narasumber dari Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi Wilayah Jawa Timur, Irawati, secara virtual.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati juga berkesempatan mengikuti pelaksanaan webinar secara virtual. Serta juga turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Seluruh kepala perangkat daerah, camat, serta seluruh ASN dan pegawai negeri lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Pada kesempatan itu, Irawati mengungkapkan dalam membangun Pemerintahan Kabupaten Mojokerto yang clean and good government, maka dasar utamanya yakni integritas yang harus dimiliki oleh seluruh ASN Kabupaten Mojokerto baik dari atas hingga bawah.
"Kemudian dari atasan harus dapat meyakinkan sampai dengan jajaran bawah, bahwa semuanya juga masih terus berintegritas dan harus dimiliki oleh kita semuanya," ucapnya.
Irawati juga menjelaskan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh individu dalam mencegah korupsi yakni yang pertama, sebagai pejabat/pegawai dapat menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, penuh integritas, profesional, dan mencegah terjadinya korupsi di lingkungan kantor.
Kedua, sebagai orang tua dapat bersama-sama pasangannya menanamkan karakter antikorupsi misalnya kejujuran sedini mungkin kepada anak-anaknya di rumah.
Ketiga, sebagai suami atau istri dapat menjalankan fungsi sebagai auditor keuangan rumah tangga, saling mengingatkan/memberikan ruh integritas pada semua aktivitas keluarga.
"Serta berperan secara sosial yakni dapat memberikan teladan dan menyerukan gerakan antikorupsi mulai dari lingkup terkecil disekitar rumah," jelasnya.
Selain itu, Irawati juga menjelaskan untuk menguatkan budaya antikorupsi, maka perlu dilakukan tiga hal yang dinamakan Trisula Pemberantasan korupsi, di antaranya pendidikan atau melakukan edukasi di setiap jenjang pendidikan, partai politik, pegawai negeri, serta badan usaha. Selanjutnya pencegahan, dengan melakukan perbaikan, penguatan, serta koreksi atas sistem yang sedang berjalan.
"Yang terakhir penindakan dengan cara penegakan hukum yang tegas," ucapannya.
Sementara itu terkait integritas, Bupati Ikfina menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto dari awal sudah berkomitmen dengan tiga kata yakni integritas, profesionalitas, dan pengabdian.
"Nah dari sini saya mendapatkan pencerahan dari Bu Ira barangkali nanti beberapa komponen dari integritas yang sudah disampaikan oleh bu Ira untuk kita kupas satu per satu dan itu kita jadikan tolak ukur dari kinerja kita semuanya," ucapnya.
Bupati Ikfina juga mengajak seluruh ASN Kabupaten Mojokerto untuk tetap berkinerja dan membuktikan dengan melakukan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat serta tetap menjaga pada on the track dan meminimalisir segala sesuatunya yang buruk yang berhubungan dengan korupsi.
"Untuk itu, kita tidak akan bisa sendiri, kita harus saling mendukung satu sama lain dan mengingatkan satu sama lain," bebernya.
Selain itu, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi baik dari pusat maupun di tingkat provinsi yang telah memberikan perhatian kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
"Sehingga, kita berharap bahwa kita akan terus saling mengingatkan bahwa program-program bagaimana kita melakukan pencegahan terhadap korupsi. Saya membutuhkan kalian lebih banyak hadir untuk menjadi penyemangat dan juga untuk selalu mengingatkan kami bagaimana nanti kami bisa memberikan pengabdian dan pelayanan terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara," pungkasnya.