Ancaman bencana lingkungan di Laos muncul akibat kebocoran bahan kimia asam sulfat yang mengalir ke sungai Mekong di sisi perbatasan dengan Thailand. Masyarakat lokal di tujuh provinsi tepi sungai juga telah diperingatkan untuk mewaspadai aliran kimia yang diperkirakan akan mencapai Thailand pekan depan itu.
Kontaminasi tersebut terjadi di kota Luang Prabang, Laos, ketika sebuah truk yang membawa lebih dari 30 ton asam sulfat terguling dalam sebuah kecelakaan di jalan raya pada hari Rabu (3/4), menyebabkan asam tersebut bocor ke Sungai Nam Khan yang mengalir ke Sungai Mekong.
Kantor Sumber Daya Air Nasional menyiagakan tujuh provinsi di sepanjang Sungai Mekong. Masing-masing Loei, Nong Khai, Bueng Kan, Nakhon Phanom, Mukdahan, Amnat Charoen, dan Ubon Ratchathani. Mereka memantau kualitas air sungai yang mengalir melewati daerah itu setelah kecelakaan tersebut.
Kantor tersebut memperkirakan bahan kimia di sungai tersebut akan mengalir melewati distrik Chiang Khan di Loei antara tanggal 8-10 April.
Menteri Riset dan Inovasi Sains Pendidikan Tinggi, Supamas Isarabhakdi, mengatakan dirinya menginstruksikan tim tanggap darurat dari Departemen Layanan Sains untuk mendukung upaya pemantauan kualitas air sungai di tujuh provinsi dan menilai kemungkinan dampak terhadap lingkungan.
Dr Rungruang Kitphati, direktur jenderal departemen tersebut, mengatakan asam sulfat adalah zat korosif, berbahaya bagi kulit, gigi, dan paru-paru. Paparan yang parah dapat menyebabkan kebutaan dan bahkan kematian.
Dia mengatakan pihak berwenang Thailand telah menghubungi pejabat Laos untuk membuang air dari bendungan Xayaburi di Laos guna mengencerkan bahan kimia di sungai buat mengurangi dampak terhadap kualitas air di hilir di Thailand.
Dia mengatakan para pejabat kesehatan kini mendidik masyarakat di tujuh provinsi tepi sungai tentang cara melindungi diri dari bahaya bahan kimia tersebut dan jika mereka bersentuhan dengan air yang terkontaminasi, mereka disarankan untuk segera menemui dokter.
Paitoon Suthamma, direktur kantor Otoritas Pengairan Provinsi Nakhon Phanom, mengatakan pemeriksaan awal terhadap kualitas Sungai Mekong di Nakhon Phanom atas saran para ahli menemukan bahwa air tersebut masih aman dan tidak terpengaruh oleh kontaminasi.
Namun, kantor tersebut akan terus memantau kualitas air dan memberikan informasi terkini secara rutin kepada warga mengenai situasi tersebut. "Produksi pasokan air [dari Sungai Mekong] tidak terpengaruh. Kualitas airnya masih memenuhi standar keamanan," ujarnya dikutip Bangkok Post.
Kecelakaan truk tangki menumpahkan muatan asam sulfat disaksikan warga. Seorang saksi mata tanpa menyebutkan namanya, mengatakan kepada RFA Lao bahwa tumpahan tersebut telah mengalir ke sungai kecil sebelum berlanjut ke hilir ke Sungai Khan, yang melewati kota tersebut Luang Prabang, dan ke Sungai Mekong.
“Semua jenis ikan, baik besar maupun kecil, mati,” katanya dilansir Radio Free Asia.
Dikatakan bahwa pihak berwenang telah mengeluarkan larangan di seluruh provinsi untuk memasuki sungai, mengambil air untuk diminum, atau memakan ikan hasil tangkapan lokal.
Truk tersebut sedang mengangkut asam sulfat dari pabrik di provinsi Oudomxay ke Perusahaan Pengembangan Tanah Jarang Kuang Jian Sin Sengsavang di provinsi Xieng Khouang, China.(rfa,bangkokpost)