Amerika Serikat menolak klaim maritim China di Laut China Selatan (LCS) di luar apa yang diizinkan berdasarkan hukum internasional, dan mendukung negara-negara Asia Tenggara melawan tekanan negara tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu (27/1).
"Blinken membuat pernyataan itu saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin via telepon," jelas Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Dia juga menekankan pentingnya perjanjian pertahanan jangka panjang antara sekutu dan penerapan yang jelas jika Manila diserang di LCS..
"Menlu Blinken berjanji untuk mendukung negara Asia Tenggara dalam menghadapi tekanan China," lanjut Kemlu AS.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut menjelaskan bahwa Menlu Blinken menekankan pentingnya Perjanjian Pertahanan Bersama bagi keamanan AS dan Filipina.
Penerapan dari perjanjian tersebut berguna untuk mengatasi serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal sipil, atau pesawat di Pasifik, yang mencakup LCS.
Pernyataan Blinken datang setelah Locsin pada Rabu mengatakan bahwa Filipina telah mengajukan protes diplomatik atas pengesahan undang-undang China yang mengizinkan penjaga pantainya untuk menembaki kapal asing, menggambarkan kebijakan tersebut sebagai "ancaman perang".
China mengesahkan undang-undang itu pekan lalu, yang mengizinkan penjaga pantainya menggunakan "semua cara yang diperlukan" untuk menghentikan atau mencegah ancaman dari kapal asing, termasuk menghancurkan struktur negara lain yang dibangun di atas terumbu karang yang diklaim China.
Beijing mengklaim hampir keseluruhan dari LCS yang kaya energi, yang juga merupakan jalur perdagangan utama. Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan memiliki klaim yang saling tumpang tindih.
Amerika Serikat, yang menuduh China mengambil keuntungan dari gangguan akibat pandemik Covid-19 untuk mendorong kehadirannya di LCS, telah mengirim armada kapal induk untuk mempromosikan kebebasan berlaut di perairan tersebut.
China pada awal pekan ini mengatakan bahwa militernya pun akan mengadakan latihan minggu ini. Seorang juru bicara Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, Filipina berharap tidak ada negara yang melakukan apa pun untuk meningkatkan ketegangan di LCS.
Kemlu AS menuturkan bahwa Blinken, yang resmi menjabat minggu ini di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, menggarisbawahi bahw AS menolak klaim maritim China di LCS sejauh mereka melebihi zona maritim yang diizinkan untuk diklaim berdasarkan hukum internasional. (Reuters)