Filipina telah mengajukan 10 protes diplomatik terhadap China atas dugaan "pelanggaran" di Laut China Selatan di 2023 ini. Ini menjadi babak baru ketengangan antara kedua negara atas perairan yang disengketakan itu.
Ini merupakan bagian dari 77 protes diplomatik yang diajukan terhadap China di bawah Presiden Ferdinand Marcos Jr, kata Departemen Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Jumlah gugatan itu disebutkan hampir seperlima dari 388 protes yang diajukan selama enam tahun masa jabatan pendahulu Marcos, Rodrigo Duterte.
“Filipina terus memprotes kehadiran China yang terus-menerus dan ilegal di perairan Filipina, termasuk di dekat Dangkalan Ayungin,” kata Deplu Filipina.
Beijing telah menegaskan klaimnya atas wilayah luas Laut China Selatan, termasuk pulau dan terumbu karang yang dianggap Manila sebagai miliknya.
Sebelumnya pada bulan Februari, Filipina memprotes langkah China untuk mengarahkan laser tingkat militer ke sebuah kapal Filipina di perairan teritorial yang diperebutkan.
Amerika Serikat menggambarkan langkah China sebagai "provokatif", sementara Beijing mengatakan laser itu bukan kelas militer.