Sejak dilanda pandemi Covid-19 pada Maret 2020 hingga kini, sektor pariwisata mengalami kontraksi yang sangat dalam. Padahal, sebelumnya menjadi kontributor devisa terbesar kedua dan menyediakan 13 juta lapangan pekerjaan.
Meski demikian, pandemi dinilai menjadi momentum untuk melakukan penataan dan transformasi membangun ekosistem yang lebih kuat dan tangguh. Banyaknya perusahaan yang besar yang akan di-holding. mulai dari penerbangan, pengelolaan bandara, hingga kawasan pariwisata, berpeluang menjadi sebuah kekuatan besar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, adanya beberapa kendala yang menghambat pembangunan pariwisata harus segera diselesaikan. Dicontohkannya dengan masalah infrastruktur yang memerlukan penataan lebih baik serta tata kelola dan manajemen BUMN pariwisata.
“Saya melihat, penataan BUMN pariwisata adalah sebuah hal keharusan karena BUMN ikut bergerak di sektor pariwisata," ucapnya saat peluncuran Injourney, holding BUMN bidang pariwisata dan pendukung, di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (13/1).
Dalam kegiatan yang turut disiarkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden itu, Jokowi menambahkan, pengelolaan manajemen pariwisata juga masih kurang baik. Baginya, masalah-masalah ini dapat diselesaikan dengan konsolidasi (holding), menataan ulang agar dikelola dengan benar dan bergerak secara efisien, yang diawali dari penataan rute penerbangan.
"Sangat diharapkan bahwa proses holding tersebut membuat tata kelola menjadi lebih efisien dan sederhana," katanya. "Kunci untuk sebuah kemajuan adalah perbaikan tata kelola dan pengelolaan manajemen dengan baik dan lebih benar."
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengingatkan, RI menjadi tuan rumah berbagai kegiatan internasioanl pada 2022. MotoGP dan G-20, misalnya.
"Saya juga memiliki keinginan untuk pengelolaan tersebut juga dirasakan dan memberikan dampak positif pada aspek perkonomian pada masyarakat sekitar," jelasnya.
Pada kesempatan sama, Menteri BUMN, Erick Thohir, berharap, kehadiran Injourney berdampak positif terhadap ekosistem pariwisata. "Lingkungan juga menjadi lebih baik."