close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga beraktivitas di permukiman bantaran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Foto Antara/M Risyal Hidayat/foc.
icon caption
Warga beraktivitas di permukiman bantaran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Foto Antara/M Risyal Hidayat/foc.
Politik
Selasa, 06 Juni 2023 13:23

Jokowi yakin kemiskinan ekstrem turun drastis pada 2024

Rakernas ini digelar dengan tema “Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara”.
swipe

Presiden Joko Widodo meyakini tahun 2024 akan menjadi titik terendahnya kemiskinan di Indonesia. Hal ini dianggap telah masuk rencana pemerintah.

Jokowi mengatakan, rencana tersebut masuk pada periode kedua di masa kepemimpinannya dengan target angka kemiskinan yakni 0. Namun, Covid-19 yang merajalela hampir 2,5 tahun menjadi kendala eksekusi tersebut.

“Tapi saya yakini, 2024 akan turun drastis,” kata Jokowi di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Selasa (6/6).

Keyakinan ini, kata Jokowi, masih sangat kuat karena data kemiskinan ekstrem sudah tersaji by name by address. Apalagi anggaran yang digelontorkan sangat besar.

Ia memastikan, anggaran itu tersaji dalam tajuk bantuan sosial merupakan peringkat kedua terbesar. Peringkat pertama anggaran terbesar hanya tajuk infrastruktur.

“Artinya kalau targetnya itu sudah terlihat dengan by name dan by address sangat mudah untuk diselesaikan dan perlu kerja yang terkonsolidasi dengan kementerian,” ujarnya.

Isu kemiskinan ekstrem ini menjadi salah satu topik bahkan mengantarkannya sebagai tema dalam Rakernas III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, hari ini, Selasa (6/6). Baik Jokowi maupun Ketua Umum Megawati Soekarnoputri juga hadir dalam acara ini.

Rakernas ini digelar dengan tema “Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara”. Rakernas akan melibatkan kepala daerah PDIP untuk memberikan masukan serta strategi memerangi kemiskinan di Indonesia.

Sebelumnya, Staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bidang Ekonomi, Arif Budimanta mengatakan konsentrasi penduduk ekstrem berada di Jawa. Namun, dia berkata tingkat kemiskinan tertinggi ada di Papua.

"Kalau kita lihat di Jawa secara keseluruhan, konsentrasi penduduk miskin khususnya penduduk ekstrem itu dalam konteks nasional itu memang ada di Jawa karena populasi penduduknya juga paling besar di Jawa. Ini populasi ya, kalau presentase, paling banyak itu ada di Indonesia Timur, di Papua," ujarnya.

Arif mengatakan mengatasi kemiskinan 0 persen merupakan tugas bersama. Dia berkata diperlukan komitmen bersama untuk mencapai tujuan tersebut.

"Jadi ini PR besar kita bersama, kenapa kemudian diperlukan komitmen di sana, bukan hanya menyelesaikan problem kemiskinan di awal, tapi juga bisa menyelesaikan juga di wilayah Papua yang secara presentase itu besar, walaupun penduduknya sedikit," katanya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan