Malang bagi seorang nenek yang masih bekerja sebagai penjual Yakult. Wanita 70 tahun itu mendapat serangan dari seorang pria saat mengantar dagangannya kepada pelanggan.
Dikutip dari Asiaone, lansia itu menuju rumah konsumennya di wilayah Sengkang Central, Singapura pada 29 Oktober. Di tempat itu ia ditinju oleh seorang pria.
Penyerang, Lim Chuan Xun yang berusia 30 tahun, juga diduga melontarkan kata-kata kasar kepada wanita tua itu.
Meskipun kepalanya berdarah, pedagang Yakult itu mencoba menghubungi pelanggan yang tinggal di blok sebelah untuk mengambil minuman mereka, kata putri wanita itu kepada Mothership.
Melihat bajunya berlumuran darah dan dahinya bengkak, beberapa orang yang lewat menelepon polisi dan ambulans.
Wanita tua itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sengkang.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, ia masih bisa memberikan keterangannya kepada polisi. Namun, saat tiba di rumah sakit, ia merasa pusing dan mual.
Pemindaian otak mengungkapkan tingkat keparahan luka-lukanya — ia bisa lumpuh atau terbaring di tempat tidur, kata dokter kepada anggota keluarganya.
Wanita tua itu mengalami koma dan dirawat di unit perawatan intensif selama sekitar seminggu. Pada tanggal 6 November, dia meninggal setelah mengalami demam dan kesulitan bernapas. Dia dikremasi pada tanggal 10 November. Seorang anggota keluarga memberi tahu bahwa wanita tua itu membesarkan ketiga anaknya seorang diri setelah suaminya meninggal pada tahun 1987.
Selain mengantar Yakult selama 33 tahun, dia juga memiliki pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Almarhum seharusnya pergi berlibur dengan putrinya, tetapi dia ingin bekerja pada malam sebelum keberangkatan mereka.
Pria yang menyerang wanita tua itu didakwa di pengadilan pada tanggal 15 November.
Dia didakwa dengan total enam dakwaan, termasuk satu dakwaan karena secara sengaja menyebabkan luka parah pada korban. Lima dakwaan lainnya termasuk dua dakwaan berdasarkan Undang-Undang Perlindungan dari Pelecehan (POHA), satu dakwaan perkelahian, satu dakwaan tindakan gegabah yang membahayakan nyawa orang lain, serta satu dakwaan menolak menandatangani pernyataan tertulis.
Beberapa dakwaan ini terkait dengan insiden terpisah yang terjadi pada tahun 2023 dan 2024.
Jika terbukti bersalah karena secara sengaja menyebabkan luka parah, ia dapat menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun dan juga dapat didenda atau dicambuk. (asiaone)