close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Theerathon Bunmathan membungkuk dan menangis. Foto vnexpress
icon caption
Theerathon Bunmathan membungkuk dan menangis. Foto vnexpress
Olahraga
Rabu, 12 Juni 2024 17:09

Satu gol Singapura yang membuat tumpah air mata Thailand

Bunmathan terus menangis sepanjang perjalanan sambil berterima kasih kepada para penggemar.
swipe

Thailand tidak bisa memanfaatkan keunggulannya setelah pesaing langsungnya China kalah 0-1 dari Korea Selatan. Kemenangan 3-1 atas Singapura membantu Thailand mengumpulkan sembilan poin, selisih 0 gol, dan sembilan gol seperti Tiongkok. Namun, Thailand kalah head-to-head (satu kekalahan, satu seri). Perjalanan mereka untuk menembus Piala Dunia 2026 pun berakhir.

Theerathon Bunmathan berjalan bersama rekan satu timnya ke tribun di Stadion Rajamangala untuk berbicara tentang kegagalan mereka yang pahit. Kapten Thailand itu menggunakan speaker genggam untuk berbicara dengan para suporter. Bunmathan mengatakan dia dan banyak orang mengira Thailand pasti akan maju, namun pada akhirnya malah mengecewakan mereka.

“Saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri,” kata Bunmathan. Saya meminta maaf kepada para penggemar sepak bola dan masyarakat Thailand.

Bunmathan membungkuk dan meminta maaf kepada para penggemar. Ini dianggap sebagai kesempatan terakhir bek berusia 34 tahun itu untuk bersaing di kualifikasi Piala Dunia, serta banyak rekan setim veteran lainnya seperti Teerasil Dangda dan Chanathip Songkrasin.

Foto:vnexpress

Dengan generasi tersebut, Thailand melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 di bawah asuhan pelatih Kiatisuk Senamuang.

Bunmathan terus menangis sepanjang perjalanan sambil berterima kasih kepada para penggemar. Ia menegaskan, dirinya tidak akan pernah menolak timnas jika dipanggil, namun bersedia menyerahkan posisinya kepada pemain muda dan bertalenta.

"Saya rasa saya sudah tua. Saya sudah menempuh perjalanan panjang dan bermain di banyak turnamen. Saya rasa saya tidak akan terus berlaga di Piala AFF 2024 karena saya perlu memberi ruang bagi pemain muda."

Bintang Thailand lainnya, Supachok Sarachat, menangis tersedu-sedu di area teknis. Striker yang bermain untuk klub Liga J1 Consadole Sapporo itu bermain bagus dan menciptakan banyak peluang namun disia-siakan rekan satu timnya. Ia kemudian harus meninggalkan lapangan pada babak kedua karena cedera.

Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) Nualphan Lamsam (Madam Pang) pun menangis dan meminta maaf kepada para fans. “Para pemain hanya tinggal satu gol lagi [untuk maju],” katanya. "Saya minta maaf. Saya memahami tingginya ekspektasi para penggemar terhadap hari Thailand bermain di Piala Dunia."

Presiden FAT juga mengungkapkan bahwa rombongan pemain veteran tersebut sangat sedih dan putus asa karena tidak lagi mempunyai kesempatan untuk mewujudkan impiannya.

Striker Suphanat Mueanta, yang bermain untuk OH Leuven di Belgia, mendapat banyak kritik karena terlalu banyak membuang peluang saat bermain imbang 1-1 melawan China dan kemenangan 3-1 atas Singapura.

“Saya sangat menyesal karena saya punya banyak peluang tetapi tidak bisa mencetak gol,” kata striker berusia 22 tahun itu.

Pelatih Masarada Ishii pun meminta maaf kepada fans Thailand. Sebelumnya, dia pergi untuk menghibur para pemain setelah peluit panjang berbunyi. Ia mengambil tanggung jawab karena tidak mampu mengalahkan China di pertandingan sebelumnya.

Pelatih asal Jepang itu menggantikan Mano Polking pada Desember 2023, setelah menjalani dua laga pertama babak kualifikasi kedua. Dalam empat pertandingan berikutnya, ia membantu Thailand mendulang lima poin, termasuk satu hasil imbang melawan Korea Selatan, namun itu tidak cukup untuk membawa mereka lolos.

Thailand mendominasi Singapura dengan 35 tembakan namun hanya mencetak tiga gol. Bunmathan, di usianya yang ke-34, masih mencetak gol pertama dan ketiga, serta menunjukkan stamina yang baik dengan berlari tanpa kenal lelah selama 90 menit.

Thailand membuka keunggulan pada menit ke-37 lewat tembakan jarak dekat Suphanat Mueanta (nomor punggung 17). Setelah itu, ia terus menerus melewatkan peluang bagus untuk mencetak gol.

Striker Ikhsan Fandi (kiri) lah yang membobol pertahanan Thailand melalui tendangan indah jarak jauh pada menit ke-57 untuk menyamakan kedudukan 1-1, memaksa tuan rumah setidaknya mencetak tiga gol lagi untuk melaju.

Di sisa waktu, Thailand kembali mencetak dua gol berkat dua pemain pengganti, Poramet Arjvirai dan Jaroensak Wonggorn (kiri). Di masa tambahan waktu babak kedua, Wonggorn punya peluang bagus untuk mencetak gol, namun gagal.(vnexpress)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan