Priscilla tidak heran dengan kondisi macet yang terlihat di depan matanya. Khususnya yang dialami pemudik arah ibu kota.
Bahkan, temannya yang menemani dalam mobil sempat mengabadikan momen itu. “Yang ke Jakarta kayak lagi parkir,” ucapnya kepada Alinea.id, Senin (15/4).
Beruntung dirinya tengah menuju ke Kota Bandung. Perjalanannya itu untuk kembali pulang setelah melewati momen Lebaran dan libur panjang.
Ia hanya berharap, kembalinya Jakarta menjadi kota padat tidak diiringi kejadian buruk seperti kecelakaan.
“Untungnya kami ke Bandung. Tapi yang ke Jakarta, enggak usah buru-buru,” ujarnya.
Kemacetan terjadi di sejumlah titik jalan di jalan tol saat arus balik Lebaran 2024 hari ini. Kepolisian memberlakukan skema lawan arus atau contraflow mulai dari Km 44+500 hingga Km 46+500 Ruas Tol Jagorawi arah Puncak mulai pukul 06.27 WIB. Diskresi itu diterima Jasa Marga untuk mengantisipasi padatnya lalu lintas dari dan menuju kawasan Puncak.
Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Plaza Tol Cibubur, Alvin Andituahta Singarimbun mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan agar dapat mengoptimalkan rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku. Contohnya, memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol.
“Diharapkan pengguna jalan untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” katanya.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengaku, penerapan skema ini tujuannya baik, yakni membantu pemudik bisa lancar berkendara sampai tujuan. Namun, ia mengingatkan diskresi yang akan memunculkan hazard harus dihindari. Menurutnya, pemudik harus diedukasi agar mengerti kondisi arus mudik maupun balik bisa tiga kali lebih padat dibandingkan saat normal.
“Sebaiknya dihindari contraflow di tol,” katanya kepada Alinea.id.
Djoko pun menegaskan, jika skema contraflow tetap diberlakukan, maka harus diikuti dengan kewaspadaan dan pengawasan yang ketat. Sehingga, kejadian di Km 58 tidak akan terulang kembali.
“Khusus untuk kendaraan Elf dan GranMax sebaiknya dilarang masuk, karena rata-rata kendaraan tersebut adalah travel gelap yang kurang kontrol dari pemiliknya, baik kendaraan maupun pengemudinya,” ujarnya.
Sebelumnya, kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan, salah satunya GranMax terjadi di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Kejadian tersebut menewaskan 12 orang.