close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto dokumen pribadi.
icon caption
Foto dokumen pribadi.
Kolom
Jumat, 18 Februari 2022 19:33

Peran wanita di Republik Islam Iran

Iran kini di bawah kepemimpinan Ayatollah Khamenei telah membuka jalan bagi kehadiran kaum perempuan di arena politik, sosial, budaya.
swipe

Revolusi masyarakat Iran terjadi 43 tahun lalu atau 1979 berangkat dari cita-cita dan tuntutan bangsa Iran akan keadilan, kemandirian, dan kebebasan. Revolusi Islam Iran berhasil dimenangkan oleh masyarakat Iran di bawah kepemimpinan mulia Ayatullah Ruhollah Khomeini, pendiri Republik Islam Iran. Juga atas partisipasi besar dan aktif dari kaum pria dan wanita dari berbagai suku, etnis, ras, dan agama. Kemenangan revolusi Islam Iran sejak 1979 hingga kini menjadi sumber perubahan budaya, sosial, dan politik yang besar di Iran.

Perkembangan dan kemajuan Revolusi Islam harus dilihat dan diukur dari segi kemajuan dan baiknya tata pemerintahan. Iran yang sebelumnya berada di bawah sebuah rezim otoriter, melalui revolusi masyarakatnya melepaskan diri dari ketergantungan politik dan militer terhadap berbagai kubu kekuatan di dunia dan melaksanakan demokrasi di negaranya. Meskipun harus diakui di tahun-tahun pertama setelah revolusi Islam Iran dan ketika Iran ingin berdiri di atas kaki sendiri mengalami berbagai fitnah dan gejolak dari kelompok sparatis yang dibantu oleh pihak asing. 

Walau demikian, Iran selama 4 dekade belakangan ini meraih berbagai kemajuan dan perkembangan positif. Bukti nyata dari keberhasilan ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Iran yang meningkat, dari 0,437 pada 1980 menjadi 0,798 pada 2019. Angka ini berhasil menempatkan Iran di ambang masuk ke dalam jajaran negara-negara maju dalam hal pembangunan manusia.

Dalam hal ini, peran perempuan menjadi sangat penting. Ayatullah Khomeini, pendiri Republik Islam, menyatakan bahwa perempuan harus berkontribusi dan hadir dalam berbagai perkembangan yang menentukan nasib dan masa depan negara. Iran kini di bawah kepemimpinan Ayatollah Khamenei telah membuka jalan bagi kehadiran kaum perempuan di arena politik, sosial, budaya, dan ekonomi. Kehadiran perempuan dalam berbagai perkembangan negara telah terbukti dari beragam gerakan kaum perempuan di Iran selama 43 tahun belakangan ini. 

Wanita Iran bersama dengan kaum pria turun ke jalan untuk memenangkan revolusi. Sepanjang perang selama 8 tahun yang dipaksakan oleh Saddam Hossein kepada Iran, perempuan negara kami menjadi pelopor dukungan spiritual dan material. Lalu, kehadiran perempuan di bidang ilmiah dan akademik dikedepankan, sehingga setelah dua dekade jumlah mahasiswa perempuan di berbagai universitas Iran melampaui laki-laki. Saat ini lebih dari 27% wanita Iran memiliki pendidikan S1 dan S2. 

Di bidang olahraga, tim olahraga wanita Iran merupakan sepertiga dari tim Iran yang dikirim ke kejuaraan dunia. Sejauh ini, mereka telah memenangkan berbagai medali pada banyak kompetisi internasional. Di arena politik, kaum perempuan Iran berpartisipasi secara aktif selama 43 tahun terakhir. Pada saat yang sama, keterwakilan perempuan di berbagai arena politik antara lain Dewan Kota dan Desa meningkat secara signifikan. 

Di berbagai cabang seni, kami menyaksikan peningkatan partisipasi kaum perempuan. Di bidang media, kini sekitar 50% dari total karyawan di bidang ini adalah perempuan. Di ranah ekonomi, mengingat peran manajerial perempuan dalam keluarga dan ratusan ribu unit UMKM yang dikelola oleh kaum perempuan, pengaruh eksistensial kaum wanita di Iran tidak dapat disangkal. Perempuan Iran juga memainkan peran penting dalam menciptakan dan menggerakkan organisasi sosial dan LSM. Lebih dari 60% LSM di Iran dijalankan oleh kaum perempuan. Berkat aktivitas mereka LSM-LSM ini dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat Iran. 

Jumlah wanita Iran yang berpendidikan berlipat 4,2 kali selama 43 tahun silam. Kami juga menyaksikan pertumbuhan jumlah dosen perempuan, dari 3.508 orang pada 1997 menjadi 20.298 pada 2018. Membandingkan tingkat melek huruf di antara kaum wanita di Iran sebelum dan sesudah Revolusi Islam, kami menemukan bahwa sebelum Revolusi Islam jumlah wanita melek huruf di Iran mencapai sebesar 53% dan setelah Revolusi Islam, angka ini meningkat dan mencapai 96% dari total komunitas perempuan di Iran. 

Saat ini, persentase pegawai dengan pendidikan tinggi telah meningkat dari 5% pada tahun 1976 menjadi 47% dalam beberapa tahun terakhir. Di bidang kesehatan, angka harapan hidup (peningkatan angka harapan hidup perempuan) meningkat dari rata-rata usia 56 pada tahun 1976 menjadi 75.5 tahun dalam beberapa tahun terakhir.

Mengenai kehadiran perempuan dalam urusan ekonomi, pertumbuhan persentase karyawan berpangkat tinggi di Republik Islam Iran dari 3,3% pada 1976 menjadi 17,3% dalam beberapa tahun terakhir. Di bidang peradilan, perempuan aktif hadir dalam sistem Republik Islam Iran. Perempuan di antaranya berperan aktif dalam 9 jabatan yudikatif. Hingga saat ini terdapat 594 asisten wanita, 231 penasihat hukum, 82 hakim dewan, 26 wakil jaksa wanita, dan 18 wakil kepala wanita di Iran. Ini merupakan pencapaian penting bagi perempuan Iran di bidang peradilan.

Perempuan di Republik Islam Iran juga memainkan peran yang signifikan dan aktif, sehingga kehadiran mereka sebagai perwakilan di parlemen Iran meningkat di setiap periode pemilihan. Saat ini terdapat 17 perwakilan perempuan di parlemen. Begitu juga di bidang manajemen makro, sejauh ini ada 4 duta besar perempuan, 5 gubernur, 5 wali kota, 2 wakil presiden, sejumlah penasihat presiden, 24 wali kota perkotaan, dan 2490 kepala desa perempuan di Iran.

Di bidang kebudayaan, sosial, amal, dan serikat pekerja khusus, jumlah organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang perempuan dan keluarga meningkat dari 55 menjadi 738 organisasi. Di bidang budaya dan komunikasi, kehadiran dan partisipasi aktif perempuan dalam berbagai kesempatan antara lain di Festival Film Fajar. 

Pada tahun 1978 hanya terdapat 11 wanita yang menciptakan buku. Angka ini meningkat sangat signifikan hingga pada 2017 mencapai ke 28.239 orang. Saat ini penerbitan buku adalah salah satu kegiatan budaya dan sosial terpenting di dunia. Situasi wanita Iran dalam menerbitkan buku berdasarkan subjek dan tema buku menunjukkan bahwa pada tahun-tahun setelah Revolusi Islam, proporsi buku yang diterbitkan oleh wanita tertinggi di bidang anak-anak dan sains. 
Juga menurut laporan statistik yang diterbitkan oleh Rumah Buku Iran terdapat total 6.883 judul buku tentang wanita dan keluarga yang diterbitkan di Iran selama periode ini. Selain buku-buku yang diterbitkan, lebih dari 22.000 penelitian dan disertasi telah disusun di bidang perempuan dan keluarga selama tahun-tahun belakangan ini, yang sebagian besar berada di bidang keluarga. 

Ini menjadi sebuah perbedaan dan kemajuan signifikan untuk kemajuan kaum perempuan di Iran. Artikel ini hanya menyajikan sebagian kecil dari pencapaian dan kemajuan para wanita Iran di berbagai bidang politik, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, dan akademik di Republik Islam Iran. Tentu saja peran perempuan Iran jauh lebih besar di tengah masyarakat Iran yang tidak dapat diuraikan dalam artikel pendek ini.

img
Bita Zolali
Kolomnis
img
Bita Zolali
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan