close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kripto. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi kripto. Foto Pixabay.
Bisnis - Kripto
Kamis, 19 September 2024 20:05

Nasib kripto di era suku bunga rendah

The Fed secara mengejutkan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Bagaimana nasib kripto?
swipe

Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve atau The Fed secara mengejutkan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Langkah ini menandai pemangkasan suku bunga pertama dalam empat tahun, yang dilakukan untuk meredam dampak inflasi dan menstimulasi perekonomian.

Pemangkasan suku bunga acuan ini disambut positif oleh pasar, baik saham maupun kripto, yang mengalami kenaikan langsung setelah keputusan diumumkan. Ekuitas AS naik dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat kenaikan antara 0,6% hingga 0,8%, sementara Bitcoin mengalami lonjakan lebih dari 2% ke US$62.000 atau sekitar Rp954 juta.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan pemangkasan suku bunga oleh The Fed memunculkan harapan kebijakan moneter yang lebih longgar akan mendorong investasi mengalir ke aset berisiko, termasuk kripto.

"Dengan suku bunga yang lebih rendah, investor cenderung mencari alternatif yang lebih menguntungkan seperti Bitcoin untuk melindungi nilai aset mereka," katanya, Kamis (19/9).

Adapun volatilitas yang dialami Bitcoin pascapengumuman The Fed merupakan hal wajar, karena para pelaku pasar juga melakukan aksi ambil untung guna menutup kerugian investasi sebelumnya. Menurutnya, pergerakan harga Bitcoin yang melonjak hingga 3% setelah keputusan suku bunga mencerminkan sentimen positif investor terhadap kebijakan tersebut. Namun, koreksi yang terjadi kemudian menunjukkan pasar masih mencari stabilitas di tengah ketidakpastian yang ada.

Dampak pemangkasan suku bunga

Pemangkasan suku bunga meningkatkan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar akan berlanjut hingga akhir tahun. Diprediksi, Fed rate masih akan turun lebih lanjut sebesar 50 basis poin selama dua pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya. Ini memberi sinyal kuat likuiditas di pasar akan meningkat, yang mengerek harga aset berisiko seperti saham dan kripto.

Di sisi lain, menurut Fyqieh, pemangkasan suku bunga juga bisa mengganggu pasar secara global, terutama terkait dengan penyusutan selisih suku bunga antara dolar AS dan yen Jepang. Hal ini dapat memicu aksi jual besar-besaran di pasar derivatif berbasis yen yang berdampak langsung pada pasar kripto.

Kendati demikian, kebijakan The Fed membuka jalan bagi reli pasar kripto. Sentimen positif di kalangan pelaku pasar terlihat pada kenaikan saham-saham terkait kripto, seperti MicroStrategy yang naik 3,77% dan Coinbase yang naik 2,1%. 

"Investor kripto, yang kerap mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi, melihat langkah The Fed sebagai kesempatan untuk memperluas portofolio mereka di aset digital," katanya.

Prospek ke depan

Dengan keputusan The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter, sentimen di pasar kripto diramal tetap positif dalam waktu dekat. Namun, pasar juga menunggu data ekonomi Amerika Serikat, seperti Personal Consumption Expenditures (PCE) yang bisa menjadi penentu arah kebijakan selanjutnya.

"Bitcoin memang akan naik, tetapi tidak akan langsung melonjak drastis seperti 'God Candle.' Masih ada kemungkinan penurunan atau fluktuasi di beberapa momen sebelum tren bullish berlanjut. Para investor kini fokus pada rilis data PCE pada 27 September untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi inflasi di AS," tutur Fyqieh.

Data PCE disebut menjadi indikator penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter ke depan, yang berpotensi memengaruhi pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya. Jika inflasi menunjukkan penurunan, ada kemungkinan The Fed bakal melanjutkan kebijakan pelonggaran yang dapat memperkuat sentimen positif di pasar kripto. Sebaliknya, jika inflasi masih tinggi, volatilitas bisa meningkat dan memicu aksi jual di pasar.

"Meskipun momentum positif saat ini terlihat menjanjikan, volatilitas pasar kripto tetap tinggi, terutama dengan ketidakpastian global yang ada. Investor perlu melakukan uji tuntas dan mempertimbangkan potensi risiko sebelum melakukan transaksi lebih lanjut," ujarnya.

Pasar kripto diperkirakan akan bergerak fluktuatif dalam beberapa bulan mendatang, dengan Bitcoin diprediksi dapat mengalami perubahan harga antara 2% hingga 3% akibat kebijakan yang diterapkan oleh The Fed. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed telah memberikan dorongan positif pada pasar kripto, terutama Bitcoin, yang naik signifikan setelah pengumuman tersebut. Namun, dengan ketidakpastian yang masih melingkupi kebijakan moneter global, dia mengimbau agar investor tetap berhati-hati dalam mengambil langkah. Kombinasi kebijakan moneter yang lebih longgar dan ketidakpastian global akan terus membentuk dinamika pasar kripto dalam beberapa waktu ke depan.

img
Satriani Ari Wulan
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan